Jurnal Implementasi Riset

SOSIALISASI URGENSI KOPERASI MERAH PUTIH GUNA MEWUJUDKAN MASYARAKAT MANDIRI DAN SEJAHTERA YANG BERKELANJUTAN DI KELURAHAN KOLO KOTA BIMA

2025-09-01T22:48:54+00:00

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahamanan urgensi Koperasi Merah Putih dan memotivasi mendorong pembentukan Koperasi Merah Putih di Kelurahan Kolo, Asakota Kota Bima, sebagai upaya penguatan ekonomi lokal berkelanjutan. Melalui pendekatan partisipatif, kolaboratif dan edukatif oleh Tim KKN Berdampak STIE Bima di Kelurahan Kolo Asakota Kota Bima, dilakukan identifikasi sosial dan sosialisasi sesuai UU No. 25 Tahun 1992. Sosialisasi dilaksanakan melalui tatap muka dan diskusi kelompok mengenai urgensi Koperasi Merah Putih. Kegiatan pengabdian ini menunjukkan peningkatan pemahaman masyarakat terhadap koperasi sebagai instrumen kemandirian ekonomi lokal berkelanjutan, serta mendorong kolaborasi akademisi-masyarakat dalam pengembangan koperasi dan nasionalisme ekonomi. Koperasi ini diharapkan memiliki kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.

Program Pelatihan Kebugaran Fisik untuk Mendorong Prestasi Akademik Siswa di Sekolah SMA 3 Pariaman

2025-09-08T07:23:48+00:00

Kebugaran fisik merupakan salah satu faktor penting yang berkontribusi terhadap prestasi akademik dan olahraga siswa. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Pariaman dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, pengalaman, serta komitmen siswa dalam menjaga kebugaran fisik. Kegiatan diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari 37 siswa dan 3 guru pendamping. Metode pelaksanaan meliputi pemberian teori mengenai pengertian, komponen, dan manfaat kebugaran fisik, penjelasan hubungan kebugaran dengan prestasi akademik, serta praktik latihan fisik terstruktur, yang diakhiri dengan pengisian kuesioner evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pada indikator pemahaman materi, mayoritas peserta (70,6% setuju dan 29,4% sangat setuju) memahami komponen kebugaran fisik, hubungan olahraga teratur dengan konsentrasi belajar (52,9% setuju dan 47,1% sangat setuju), serta jenis latihan fisik yang sesuai dengan usia pelajar (70,6% setuju dan 29,4% sangat setuju). Pada indikator pengalaman selama pelatihan, peserta merasa senang dan termotivasi (52,9% setuju dan 47,1% sangat setuju), berpartisipasi aktif (58,8% setuju dan 41,2% sangat setuju), serta menilai penyampaian materi menarik (70,6% setuju dan 29,4% sangat setuju). Selanjutnya, pada indikator dampak dan evaluasi diri, peserta menunjukkan komitmen positif, antara lain bersemangat berolahraga rutin (82,4% setuju dan 17,6% sangat setuju), berkomitmen menerapkan latihan di luar kegiatan (76,5% setuju dan 23,5% sangat setuju), serta menyebarkan pemahaman kebugaran fisik kepada teman sebaya (70,6% setuju dan 29,4% sangat setuju). Dengan demikian, program ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan, pengalaman, serta komitmen siswa terhadap kebugaran fisik. Rekomendasi yang diberikan adalah perlunya keberlanjutan program, peningkatan peran guru pendamping, serta pengintegrasian aspek pola hidup sehat lainnya agar manfaat program lebih optimal dan berkelanjutan

PELATIHAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) DALAM MENDUKUNG KEBERLANJUTAN UMKM DESA SEGULUNG

2025-09-11T02:00:52+00:00

Desa Segulung Kabupaten Madiun merupakan produsen keripik pisang dan bolen durian mulai berkembang pesat sebagai sumber ekonomi lokal. Namun, produsen yang terdiri dari Ibu-Ibu PKK masih minim pengetahuan tentang akuntansi, khususnya perhitungan Harga Pokok Penjualan yang berimbas pada harga jual yang kurang bersaing. Tujuan pelatihan perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) ini adalah agar kelompok ibu-ibu PKK Desa Segulung Kabupaten Madiun sadar dan bertanggung jawab terhadap pentingnya pencatatan biaya dalam usaha. Pengabdian ini dilakukan dalam jangka waktu satu bulan (Juli-Agustus 2025) di Desa Segulung Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Langkah yang ditempuh adalah survey awal, identifikasi kebutuhan, validasi materi, dan pelaksanaan pelatihan pada Ibu-Ibu PKK yang merupakan produsen makanan khas Segulung. Hasilnya, ada peningkatan skor rata-rata peserta dari pre-test sebesar 71 menjadi 97,7 pada post-test, atau naik 26 poin, yang menunjukkan materi tersampaikan dengan baik. Kuesioner kepuasan masyarakat sasaran juga menunjukkan masyarakat menilai kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama dalam membantu pelaku UMKM memahami pentingnya pencatatan biaya dan perhitungan HPP secara tepat. Namun, terdapat keterbatasan yang dirasakan peserta, yaitu pelatihan masih sulit diaplikasikan di masyarakat karena durasi kegiatan yang hanya berlangsung sekitar dua jam dirasa belum cukup untuk memahami dan mempraktikkan materi secara menyeluruh.

Program Bimbingan Konseling Integratif untuk Mengatasi Masalah Psikologis dan Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMAN 3 Pariaman

2025-11-04T04:05:56+00:00

SMA Negeri 3 Pariaman, salah satu sekolah menengah atas terkemuka di Kota Pariaman, Sumatera Barat, menghadapi beberapa permasalahan mendasar terkait layanan Bimbingan Konseling (BK) dan kesejahteraan psikologis siswa. Permasalahan tersebut meliputi keterbatasan sumber daya manusia, sehingga layanan yang diberikan kurang optimal. Selain itu, tingginya tingkat stres akademik juga menjadi masalah serius, di mana siswa sering merasa cemas dengan tuntutan akademik,sehingga berdampak pada menurunnya motivasi belajar. Di sisi lain, minimnya pemahaman siswa tentang manfaat layanan BK menyebabkan partisipasi dalam layanan tersebut tergolong rendah, sehingga menyebabkan masalah psikologis dan akademik tidak terdeteksi sejak dini. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dirancang dengan tujuan utama meningkatkan kapasitas guru BK dalam menerapkan Teknik Konseling Positif, memberikan pemahaman dan keterampilan kepada siswa tentang cara mengelola stres dan meningkatkan motivasi belajar, serta meningkatkan partisipasi siswa dalam memanfaatkan layanan BK. Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk workshop dan sosialisasi selama satu hari, melibatkan guru BK, siswa, dan tim PKM. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pelatihan (PPM), dengan pendekatan interaktif dan praktis untuk memastikan peserta dapat langsung mengaplikasikan materi yang diberikan. Dampak yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya efektivitas layanan BK, berkurangnya tingkat stres akademik siswa, serta terciptanya motivasi belajar yang lebih tinggi. Dengan demikian, diharapkan tercipta lingkungan belajar yang lebih positif dan mendukung perkembangan siswa secara holistik.

PEMBINAAN KARAKTER BUNG HATTA DALAM PEMANTAPAN PRESTASI AKADEMIK DAN PENGUATAN NILAI NILAI MORALITAS TERHADAP SISWA SMAN 1 KOTO XI TARUSAN

2025-12-01T15:29:26+00:00

This Community Service Program (PKM) entitled “Character Building of Bung Hatta in Strengthening Academic Achievement and Moral Values among Students of SMA Negeri 1 Koto XI Tarusan” aims to instill Bung Hatta’s core values honesty, discipline, hard work, and responsibility as the foundation for moral reinforcement and academic excellence. The main problem identified in the partner school was the decline in learning motivation, lack of discipline, and weak implementation of moral values within the school environment. The program employed observation, interactive lectures, character education games, and moral simulations. A total of 1000 students participated in the activities, organized into several participatory groups. Based on pre- and post-activity evaluations using questionnaires, there was an average increase of 82% in students’ understanding of character values, a 76% improvement in learning motivation, and a 68% rise in students’ active participation in school activities. Furthermore, nine out of ten supervising teachers assessed this activity as highly relevant and beneficial for continuous implementation. This PKM demonstrates that character building based on the exemplary values of national figures such as Bung Hatta is effective in enhancing both morality and academic achievement. The collaboration between universities and schools provides a practical and sustainable model for character education at the secondary education level.crimes