OPTIMALISASI WAWASAN MASUK PERGURUAN TINGGI DAN PENERAPAN EJAAN BAHASA INDONESIA BERBASIS KONSEP THE KING BAGI SISWA SMK NUSATAMA KOTA PADANG

Abstract

Ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan adalah keseluruhan peraturan yang melambangkan bunyi ujaran dan hubungan antara  lambang-lambang bahasa Indonesia dalam bentuk tulisan. Dengan demikian, ejaan bahasa Indonesia meliputi pemakaian huruf kapital dan huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca. Kelima  hal itu diuraikan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud. Dalam aktivitas berbahasa tulis, khususnya penulisan karya tulis ilmiah, di samping perbendaharaan kata dan tata bahasa, ejaan memegang peranan yang penting agar tulisan yang dibuat tertata dengan baik dan benar. Dalam praktiknya, hal ini masih jauh dari yang diharapkan karena kompetensi penguasaan PUEBI siswa masih butuh penguatan yang ekstra. Masih ditemukan kesalahan (ejaan) dalam pemakaiannya sehingga menunjukkan bahwa masih diabaikannya persoalan penerapan ejaan dalam penulisan karya tulis. Kesalahan-kesalahan ejaan menjadi terpinggirkan karena penulis enggan untuk memperbaikinya atau malah tidak tahu bahwa yang ditulisnya itu salah dari sudut pemakaian ejaan. Bahkan, kesalahan ejaan dianggap hal yang biasa karena tidak sampai mengganggu makna kalimat yang dibuat. Inilah persoalannya. Kesalahan pemakaian ejaan dianggap sepele. Kesalahan pemakaian ejaan dianggap merupakan tugas para penyunting. Dasar pemikiran itu perlu diluruskan. Persoalan ejaan bahasa Indonesia adalah tanggung jawab penulis agar tertib dalam berbahasa tulis. Terdapat dua pokok masalah yang perlu diberikan tindakan bagi siswa SMK Nusatama Kota Padang. Pertama, untuk meningkatkan motivasi siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (perguruan tinggi), perlu diupayakan sharing story bagi siswa. Kedua, perlu pengoptimalan penulisan karya tulis ilmiah bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusatama Kota Padang. Sebab, tidak semua siswa paham dan memiliki wawasan yang jelas tentang bidang ilmu yang akan dipilihnya nanti di perguruan tinggi. Di samping itu, perlu juga para siswa itu dibekali dengan pemahaman ejaan bahasa Indonesia; bukan hanya persoalan materi, ide atau gagasan yang disampaikan, melainkan persoalan bahasa khususnya kecermatan dalam pemakaian ejaan. Kecermatan ini menjadi persoalan untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas. Sebab, penulisan karya tulis ilmiah merupakan salah satu aktivitas berbahasa tulis yang pada hakikatnya tidak dapat diabaikan persoalan ejaan dalam hal ini ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.