Sosialisasi Penerapan Sistem Akuntansi Berbasis SAK EMKM Pada Pelaku usaha UMKM di Kota Padang

Authors

  • Herawati Mawardi akuntansi
  • Mukhlizul Hamdi
  • Arie Frinola Minovia

Abstract

ABSTRAK
UMKM merupakan penyumbang terbesar dalam sektor pembangunan ekonomi nasional serta dalam sektor penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) bulan Maret 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun. UMKM mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi di Indonesia. Dalam perkembangan UMKM pada saat ini permasalahan yang muncul selain dari pemodalan adalah masalah kualitas laporan keuangan yang disajikan. Kualitas laporan keuangan yang disajikan seharusnya bergantung pada penerapan Standar Akuntansi yang digunakan dalam penyusunan atau penyajian laporan keuangan yaitu SAK-EMKM (Standar Akuntansi Keuangan-Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah) yang sudah berlaku efektif sejak bulan januari 2018. Perlunya melakukan sosialisasi sistem akuntansi sesuai dengan SAK EMKM diharapkan dapat membuat pelaku UMKM meningkatkan kualitas diri untuk mengerti dan memahami penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM. Karena dengan tersedianya laporan keuangan yang sesuai dengan standar, maka pelaku UKM dapat mengetahui keadaan usahanya dalam kategori sehat atau tidak dan dapat lebih meyakinkan industri keuangan untuk akses modal dengan mudah sehingga dapat terus berkembang dengan baik. Selain itu juga ketersedian laporan keuangan yang memadai akan menyajikan informasi mengenai kondisi perusahaan yang lebih relevan, sehingga pelaku umkm akan mampu melakukan pengambilan keputusan bisnis terkait usaha yang dibangunnya.Permasalahan yang muncul pada umkm yaitu minimnya pengetahuan akuntansi dari pelaku Umkm sehingga pengelolaan keuangannya menjadi tidak optimal, sulitnya mengukur kinerja keuangan, dan kesulitan dalam penentuan harga jual produk yang dihasilkannya. Usaha kecil yang dipilih sebagai mitra adalah umkm yang beroperasi diwilayah Padang Barat. Untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi mitra dapat dilaksanakan tiga program yaitu: 1) Pelatihan Sistem Akuntansi, 2) Pelatihan penyusunan laporan Keuangan sesuai SAK-EMKM , 3) Pelatihan penghitungan harga pokok produk dan perhitungan harga jual. Disamping kegiatan pelatihan, dari hasil PKM ini juga diharapkan dapat menghasilkan artikel yang dapat dipublikan sehingga dapat digunakan sebagai referensi.
Kata Kunci : Pelatihan Akuntansi, Usaha Mikro, kecil dan menengah (UMKM), SAK-EMKM

ABSTRACT
MSMEs are the largest contributor to the national economic development sector as well as in the employment sector. Based on data from the Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprises (KemenkopUKM) in March 2021, the number of MSMEs reached 64.2 million with a contribution to Gross Domestic Product of 61.07 per cent or IDR 8,573.89 trillion. MSMEs are able to absorb 97 per cent of the total workforce, and can collect up to 60.42 per cent of the total investment in Indonesia. In the development of MSMEs at this time, problems that arise apart from capitalisation are problems with the quality of the financial statements presented. The quality of the financial statements presented should depend on the application of the Accounting Standards used in the preparation or presentation of financial statements, namely SAK-EMKM (Financial Accounting Standards-Micro, Small and Medium Enterprises) which have been effective since January 2018. The need to socialise the accounting system in accordance with SAK EMKM is expected to make MSME actors improve their quality to understand and understand the preparation of financial reports based on SAK EMKM. Because with the availability of financial reports in accordance with the standards, SMEs can find out the state of their business in the healthy category or not and can better convince the financial industry to access capital easily so that they can continue to develop well. In addition, the availability of adequate financial reports will present information about the condition of the company that is more relevant, so that umkm actors will be able to make business decisions related to the business they have built. The problems that arise in Umkm are the lack of accounting knowledge of Umkm actors so that their financial management is not optimal, the difficulty of measuring financial performance, and the difficulty in determining the selling price of the products they produce. The small businesses selected as partners are umkm operating in the West Padang area. To solve the problems faced by partners, three programmes can be implemented, namely: 1) Accounting system training, 2) Training on the preparation of financial statements according to SAK-EMKM, 3) Training on calculating the cost of products and calculating selling prices. In addition to training activities, the results of this PKM are also expected to produce articles that can be published so that they can be used as references.
Keywords: Accounting Training, Micro, small and medium enterprises (MSMEs), SAK-EMKM

Downloads

Published

2025-04-11