PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TANAMAN PRODUKTIF DENGAN TEKNIK HIDROPONIK UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KELUARGA DI NAGARI PASIE LAWEH

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TANAMAN PRODUKTIF DENGAN TEKNIK HIDROPONIK

Abstract

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan judul Pelatihan Kewirausahaan Tanaman Produktif dengan Teknik Hidroponik untuk Meningkatkan Perekonomian Keluarga di Nagari Pasie Laweh, merupakan salah satu program pemerintahan nagari. Dan pada saat  COVID 19 sedang mewabah, maka program tersebut tidak berjalan dan juga keterbatasan anggaran pemerintah pada saat COVID 19 tersebut. Dengan adanya PKM ini maka program pemerintah nagari tersebut dapat aktifkan kembali, dan harapan masyarakat Nagari Pasie Laweh dapat menanam Tanaman Produktif dengan Teknik Hidroponik untuk Meningkatkan Perekonomian Keluarga. Langkah kerja terdiri dari tahap persiapan meliputi tahap observasi lokasi, wawancara, perijinan serta persiapan materi pelatihan, alat dan bahan. Pada tahap observasi, dilakukan analisis situasi yang berupa survei ke lokasi mitra untuk mengetahui kondisi di sana. Kegiatan Survey dilakukan untuk melihat kondisi lokasi PKM. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan adalah wawancara dengan kepala Nagari. Setelah didapatkan data hasil observasi dan wawancara, ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi di lokasi mitra. Selanjutnya, dicarikan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan yang timbul dengan berkonsultasi bersama kepala nagari. Solusi yang ditawarkan kepada mitra berupa pelatihan dan pendampingan budidaya tanaman dengan sistem hidroponik. Tahap selanjutnya adalah pelatihan tentang sistem hidroponik yang. Tahap pelatihan berupa pemberian materi tentang sistem hidroponik oleh tim PKM. Tahap ketiga adalah pendampingan terhadap praktik budidaya tanaman Kangkung dengan hidroponik. Kegiatan pendampingan dilakukan sekitar satu bulan karena menunggu sampai sayuran hidroponik tumbuh. Tahap terakhir yaitu evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap kegiatan PKM mulai dari persiapan, selama proses pelaksanaan sampai dengan akhir kegiatan. Secara teknis disaat penanaman terdapat beberapa kendala yaitu tanaman tidak berkembang dengan baik karena adanya hama dan pompa air yang tidak mengaliri air secara merata ke seluruh instalasi hidroponik. Setelah diadakan evaluasi maka pada penanaman ke dua, permasalahan yang ada dapat diperbaiki dan sehingga panen menghasilkan kangkung yang berkualitas baik.